Visi - Misi

VISI : Menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi dan terpuji dalam pekerti MISI : a. Memberikan pelayanan kegiatan belajar mengajar dengan strategi dan metode yang tepat sehingga mudah diserap siswa. b. Berusaha agar siswa meraih prestasi di segala bidang. c. Membina budi pekerti yang luhur sesuai dengan agama yang dianutnya. d. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah, masyarakat, dan instansi lain yang terkait dalam upaya membantu penyelenggaraan pendidikan.

Buah Pena


BUKAN AIR LAUT YANG MEMBERI REJEKI PARA NELAYAN

          Seandainya seluruh isi air laut dijadikan tinta, pohon-pohonan dijadikan pena dan daun-daunan dijadikan kertas, maka tidak akan cukup untuk menuliskan kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah, Tuhan Yang Mahaesa. Kewajiban kita adalah bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Dengan mensyukurinya, maka Allah akan menambah nikmatnya kepada kita.
          Salah satu bentuk rasa syukur para nelayan di Muarareja adalah dengan mengadakan “ Sedekah Laut “. Melihat namanya, jelas ada yang disumbangkan ke laut untuk menambah hasil tangkapan para nelayan. Pada hari itu seluruh nelayan beramai-ramai membawa “ ancak ” yang isinya kepala kerbau, kepala kambing, yang ditaruh pada sebuah rumah-rumahan yang akan dilempar ke tengah laut.
          Seluruh perahu diharapkan dapat mendekat ke “ ancak “ dan mengambil air di sekitar “ ancak “ lalu diguyurkan ke tubuh perahu. Dengan kepercayaan agar perahu yang telah diguyur air laut akan menghasilkan tangkapan yang lumayan banyak di hari-hari mendatang.
          Timbul pertanyaan, “ Semudah itukah untuk memperoleh rejeki yang harus diusahakan dengan bekerja keras dan berdoa pada Allah ? Lalu apakah perahu yang tidak terkena “ air ancak” tidak akan berkah dan menghasilkan dalam pencarian ikan? Siraman air ke tubuh perahu, jelas tidak ada pengaruh apa-apa terhadap hasil tangkapan nelayan. Bahkan pengambilannya pun dengan cara berebut sampai-sampai terjadi tabrakan antar perahu. Kalau terjadi kecelakaan di tengah laut, siapa yang susah ? Nelayan juga, kan ?
          Telah kita ketahui bahwa Allah telah hamparkan seluruh isi bumi untuk kepentingan manusia. Manusia dipersilakan untuk mengambil, menikmati,dan melestarikan alam ini sebanyak-banyaknya asalkan tidak merusaknya. Kewajiban kita adalah berterima kasih kepada yang menciptakan alam ini dan bukan kepada alam itu sendiri. Jadi jelas bahwa para nelayan seharusnya berterima kasih kepada Sang Pencipta laut dan isinya. Seharusnya para nelayan menggantungkan hasil usahanya hanya kepada Allah bukan dengan jalan memberi hadiah kepala kerbau ke tengah laut dan menyiramkan air laut pada tubuh perahu.
          Acara sedekah laut yang diadakan tiap tahun adalah untuk bersyukur pada Tuhan dan untuk menarik wisata. Juga menurut para tokoh agama, bahwa acara ini dan kegiatannya dapat digolongkan boleh dilaksanakan dan juga tidak boleh dilaksanakan. Hal ini dilihat dari sudut mana kita memandang.
          Rejeki ada di tangan Allah dan bukan karena disiram air laut pada perahu. Para nelayan diharapkan tergugah hatinya untuk mengubah pikiran lama menuju ke pemikiran yang baru, bahwa untuk memperoleh ikan tangkapan yang lebih banyak maka harus diusahakan dengan kerja keras, ulet, pantang menyerah.
DIYANAH
Siswa Kl.6 Th.2003/2004

PTK S1-UT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar